Beki Bebek Belajar Bernyanyi

#ceritaanak

 

 

Kalau ada lomba menyanyi antar hewan di hutan Cintadamai, maka pasti yang keluar sebagai pemenangnya adalah Nur si Burung Nuri. Suara Nur yang merdu itu sudah terkenal di seluruh pelosok hutan. Apalagi Nur juga pandai menyanyikan hamper semua jenis lagu dengan siulannya. Nur juga setia membangunkan para penghuni hutan di pagi hari dengan nyanyiannya yang merdu. Ia juga suka menyanyi diiringi oleh sekumpulan burung gereja.

Di hutan itu juga, tinggallah seekor bebek berwarna kuning bernama Beki. Ia tinggal di dekat danau, dimana Nur sering juga bermain ke situ.Beki dan Nur sudah lama bersahabat. Sstt… diam-diam Beki mengidolakan Nur lho. Karena itu, Beki ingin sekali bisa seperti idolanya itu. Beki ingin pandai menyanyi seperti Nur.

Kalau Nur bersuara sangat merdu, maka Beki adalah kebalikannya. Suaranya jauh sekali dari merdu. Cempreng dan berisik. Apalagi kalau Beki sedang mengomel. Waduuuh, seluruh penghuni hutan pasti akan protes karena merasa bising dan terganggu.

Sebenarnya, Beki juga senang benryanyi. Tapi setiap kali ia mulai bernyanyi,para penghuni hutan yang lain langsung menyuruhnya diam.

“Suaramu lebih buruk daripada Kimi Kucing kejepit kereta,” komentar Pipi Tapir.

“Yaa, sedikit lebih bagus lah daripada lolongan Dodog Anjing di tengah malam,” sambung Piggi Babi.

“Kalau aku mendengar suaramu, aku langsung pusing tujuh keliling,” kata Susi Sapi.

Mendengar hal itu, sedih hati Beki. Ia merasa minder, karena suaranya jauh dari sahabatnya sendiri.

Suatu hari, Beki menemui Nur. Ia minta diajarkan menyanyi oleh Nur. Tentu saja, sebagai sahabat, Nur senang sekali mengajari Beki. Sekarang mereka mulai berlatih.

“Doooo…” suara Nur, merdu sekali.

“Doooo-o-o-o… hek hek hek,” Beki menirukannya dengan suaranya yang cempreng. Aduuh, ternyata susah betul ya belajar benryanyi? Beki mengeluh dalam hati. Apalagi setelah terus berlatih, kok ya, suara Beki belum semerdu suara Nur? Masih tetap cempreng seperti biasanya.

Beki tetap berusaha semangat berlatih menyanyi. Hingga hamper habis suaranya, serak karena dipaksa bernyanyi. Hasilnya, suara Beki bukannya tambah merdu, tapi tambah hancur.

Akhirnya, Beki merasa bosan bernyanyi. Bahkan Nur pun tidak bisa lagi membujuknya. Beki jadi senang melamun di tepi danau. Gagal sudah cita-citanya ingin jadi penyanyi.

Sedihnya lagi, Pipi, Piggi, dan Susi kini makin sering meledeknya. Ditambah lagi dengan si Koko Kodok yang sama usilnya.

Hingga di suatu siang yang panas, keempat sekawan itu kembali meledeknya. Beki tidak menjawab dengan mengomel seperti biasanya. Ia hanya terdiam, karena suaranya sudah sangat serak. Hanya matanya saja yang menahan tangis.

Tiba-tiba, saking semangatnya meledeknya, Susi Sapi tercebur ke danau. Ketiga temannya hanya menjerit-jerit ketakutan. Bahkan Koko dan Pipi yang harusnya bisa berenang, malah buru-buru menyingkir. Apalagi Piggi yang takut air.

Sementara Beki langsung menceburkan dirinya ke danau untuk menolong Susi yang tak bisa berenang. Dengan susah payah, ditariknya badan Susi yang gemuk itu dengan paruhnya hingga ke tepi danau. Waduh, berat sekali badan Susi, keluh Beki dalam hati.

Alhamdulillah, Susi berhasil diselamatkan. Ketiga temannya langsung meminta maaf kepada Beki. Nur yang baru datang, berkata kepada Beki yang kelihatan capek,”Nah, Beki, semua hewan pasti punya kelebihan dan kekurangan. Kamu nggak perlu minder dengan suaramu itu. Kamu kan punya kelebihan, yaitu kamu pandai berenang dan… tulus menolong teman. Kelebihan yang tak dipunyai oleh setiap hewan.”

Beki dan semua hewan di situ mengangguk-angguk membenarkan perkataan Nur. Ya, mengapa pusing dengan kekurangan kita, sementara kita punya kelebihan yang lain? Allah memang Maha Adil ya.

 

 

#30DEM

#30DaysEmakMendongeng

#day17

#idolaku

#fabel

 

About ifaavianty1

A wife, mom of 3 sons, writer and author of about 70 books. Loves books, music, movies, cook, art n craft, history, rain, mall, coffee, tea, and pasta. Oh, and every genius :))
This entry was posted in fiksi, Uncategorized and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment