Ketika Matahari Fira Tenggelam

#ceritaanak

 

Seharian Fira ngambek pada Bunda. Ia tak mau menjawab jika ditanya Bunda. Pokoknya Fira sedang kesal dan marah pada Bunda.

Gara-garanya tadi pagi, Bunda kembali memaksa Fira membawa bekal nasi dan lauk pauk dari rumah. Fira menolak karena malu pada teman-temannya. Di kelas, hanya sedikit saja murid yang membawa bekal. Sisanya lebih suka jajan di kantin.

Fira malu masih membawa bekal dari rumah. Ia kan sudah kelas empat SD. Masa seperti anak kelas satu saja. Lagipula di kantin kan banyak jajanan enak. Ada somay, bakso, es sirup, cireng, sampai kue cubit.

Fira juga repot harus bawa-bawa kotak bekal. Tasnya jadi berat. Bawa buku sekolah saja sudah berat. Akibatnya selalu saja ada yang tertinggal di sekolah karena Fira kerepotan dengan tas dan segala isinya.

Alasan Bunda, jajanan di kantin kan belum tentu bersih. Bunda takut Fira jadi sakit dan malah nanti tidak bisa sekolah. Selain itu membawa bekal sendiri kan bisa lebih menghemat uang. Uangnya jadi bisa ditabung untuk keperluan lain.

Tapi Fira tetap nggak mau bekal! Fira berkeras.

Fira sekarang memang sering berbeda pendapat dengan Bunda. Kemarin Fira juga protes karena Bunda melarangnya membawa HP dan iPod ke sekolah. Padahal teman-temannya banyak yang bawa.

Alasan Fira, ia ingin membawa HP kan biar bisa menghubungi Bunda kalau tiba-tiba pulang telat atau pulang cepat. Ia juga bisa sms Bunda kalau sedang kesal sama teman-teman atau bu Guru.

Ia juga ingin bisa mendengarkan lagu-lagu sambil makan siang di sekolah. Itu sebabnya Fira ingin juga membawa iPod ke sekolah.

Bunda melarangnya membawa HP dan iPod karena takut benda-benda mahal itu hilang di sekolah. Lagipula nanti Fira menggunakan benda-benda itu pada saat belajar di kelas. Itu kan melanggar peraturan.

Akibatnya, kemarin Fira mogok makan. Padahal ia lapar sekali. Sore hari, Bunda membangunkannya yang tertidur lemas dan menyuapinya nasi serta sop hangat. Namun Fira masih kesal juga sih.

Selain itu, ada satu masalah lain. Fira paling malas disuruh Bunda membantu mencuci piring dan menyapu lantai. Fira kan sudah capek seharian sekolah dan les, masa harus disuruh membantu lagi?

Fira sering protes mengapa Bunda tidak mau menggaji seorang pembantu. Namun Bunda berkata bahwa ia lebih puas jika semua pekerjaan rumah tangga dia kerjakan sendiri, dengan dibantu Fira dan Ayah. Lagipula ini untuk melatih Fira agar mandiri dan tidak manja.

Fira juga sekarang sering pura-pura tidur cepat, karena tidak ingin mendengar Bunda bercerita atau mendongeng. Sejak kecil, Fira selalu tidur diiringi dongeng Bunda. Namun sekarang, Fira malas mendengar Bunda berkisah tentang banyak hal. Sejujurnya ia sangat suka dengan cara bunda bercerita. Sambil mendongeng, Bunda sering menyisipkan nasihat, ilmu, dan kadang lelucon dengan cara yang indah. Setiap kali bunda bercerita, Fira merasa bertambah sayangnya kepada Bunda. Namun, entahlah Fira sedang kesal kepada Bunda saat ini.

Malam ini, Bunda tiba-tiba jatuh sakit. Ia sesak nafas dan kemudian pingsan. Ayah segera membawa Bunda ke Rumah Sakit tempat Bunda biasa periksa. Fira yang masih ngambek sama Bunda, ikut juga. Dalam hatinya berkata, asyik, besok bisa jajan di kantin. Bisa bawa HP dan iPod Bunda!

Di rumah sakit, Bunda segera diberi pertolongan pertama. Bunda belum sadar juga sampai pagi harinya. Juga sampai siang, sampai besok dan besoknya lagi. Bunda terbaring kaku dengan aneka peralatan di sekelilingnya.

Fira kini sedih sekali. Mataharinya redup. Tiba-tiba ia rindu masakan Bunda yang beraneka ragam dan selalu enak. Ia rindu suara klakson mobil Bunda yang selalu menjemputnya pulang sekolah. Ia rindu cium sayang Bunda setiap kali Fira membantu pekerjaan Bunda di rumah. Ia rindu pelukan Bunda setiap mau tidur. Fira sedih mengingat Bunda. Fira sering ngambek sama Bunda. Meskipun begitu, Bunda tak pernah berhenti menyayangi Fira. Bunda tidak pernah ngambek sama Fira.

Astaghfirullahal ‘azhim. Fira merasa berdosa sekali kepada Bunda. Baru ia sadari, Bunda sangat berarti baginya. Bunda tak pernah berhenti mencintainya, tapi Fira membalasnya dengan suka ngambek. Fira segera minta ampun kepada Allah dan mendoakan Bunda dalam setiap shalatnya.

Fira tahu Allah akan menjawab doa-doanya. Fira tak pernah bosan berdoa dan menunggu Bunda sadar. Hari demi hari, Bunda tampak seperti tertidur. Bunda tampak kurus dan lelah. Baru Fira perhatikan, akhir-akhir ini Bunda tambah kurus. Apakah karena penyakitnya ataukah karena memikirkan Fira?

Suatu hari, setelah Bunda koma selama dua minggu, pak dokter memanggil ayah. Fira ingin ikut mendengar tapi dilarang ayah.

Ternyata Bunda menderita kanker paru dan sudah gawat. Paru-paru Bunda sudah dipenuhi sel kanker dan air.

Fira menangis tak berhenti semalaman, sampai matanya bengkak. Ia menyesali sikapnya yang buruk kepada Bunda. Ia memohon kepada Allah agar memberinya kesempatan meminta maaf kepada Bunda. Fira berjanji akan menjadi anak yang baik.

Beberapa hari kemudian, Bunda siuman. Alhamdulillaaah. Fira dan ayah senang sekali. Mereka menciumi Bunda dengan rindu. Sambil menangis, Fira meminta maaf kepada Bunda.

Bunda yang hanya bisa menjawab dengan isyarat, mengangguk sambil tersenyum. Dan… Bunda menangis. Fira memeluk Bunda erat sekali.

Keesokan harinya, Bunda kembali koma. Bunda tak pernah bangun lagi hingga Allah memanggilnya dua hari kemudian. Bunda tampak bersih dan cantik sekali. Fira tak kuat menahan tangisnya melihat jenazah Bunda.

Matahari Fira tenggelam. Fira hanya bisa mendoakan Bunda kini. Sepenuh hati Fira berusaha menjadi anak baik dan salihat yang membahagiakan ayah. Karena hanya tinggal ayahlah orang tuanya kini. Fira tak ingin mengulangi kesalahannya kepada Bunda.

Setiap malam, Fira selalu merindukan Bunda beserta kisah-kisahnya yang menghangatkan hati dan mendoakannya hingga ia tertidur lelap dan bermimpi seakan Bunda masih ada, memeluknya erat sekali.

 

#30DEM

#30daysemakmendongeng

#day30

#asyiknyaemakmendongeng

 

About ifaavianty1

A wife, mom of 3 sons, writer and author of about 70 books. Loves books, music, movies, cook, art n craft, history, rain, mall, coffee, tea, and pasta. Oh, and every genius :))
This entry was posted in fiksi, Uncategorized and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment