Popo Panda Mabuk Laut

#ceritaanak

 

Ini adalah perjalanan jauh yang pertama bagi Popo, si Panda kecil, keluar dari hutan tempatnya tinggal di daerah Cina. Ia dan orang tuanya akan dipindahkan ke sebuah kebun binatang di eropa. Jauh sekali perjalanan yang akan Popo tempuh. Oleh karena itu, Popo dan kedua orang tuanya dibawa dengan sebuah kapal laut yang besar sekali.

Sebelum berangkat, Popo sudah sangat ketakutan. Dia mengira, naik kapal laut yang besar akan sama rasanya dengan naik rakit. Setiap kali air mengalir atau angin bertiup, rakit akan terombang-ambing. Popo pernah sekali naik rakit ketika harus menyeberangi sungai dulu. Waktu itu Popo mual dan muntah-muntah.

Kali inipun, Popo takut sekali akan mengalami kejadian yang sama seperti itu. Kacaunya, ia tidak berani bercerita kepada ayah atau ibunya. Hanya saja, mukanya makin pucat saat harus naik ke kapal laut yang besar itu.

Di kapal, Popo tidak merasakan apapun. Tidak ada ayunan karena ombak yang bergelombang atau angin yang bertiup. Kapal laut bergerak tak terasa.

“Ayah, kok kapal lautnya seperti tidak bergerak sih?” Tanya Popo kepada ayahnya yang sedang berbaring menatap langit.

“Ah, masa sih, Po? Mungkin karena saking besarnya kapal ini ya, jadi geraknya jadi tak terasa. Kalau kapal ini tidak bergerak, bagaimana kita bisa sampai di benua Eropa?” jawab ayah sambil menyuruh Popo duduk di sampingnya.

“Kamu tidak pusing, Po?” Tanya ayah.

“Tidak, Yah, alhamdulillah,” jawab Popo senang.

“Makanlah dulu. Nanti kamu mual dan masuk angin,” perintah ayah.

“Popo nggak lapar, Yah.popo mau melihat-lihat di pinggir kapal ini ya?”

“Jangan terlalu ke pinggir ya. Nanti kamu bisa tercebur ke lautan lho,” pesan ayah.

 

Popo melongok-longokkan kepalanya kea rah laut. Subhanallah, indah sekali ya, lautnya tampak biru dan airnya bergerak-gerak. Popo kagum sekali. Ia menikmati angin dan laut di tepi kapal. Angin yang dingin meniup-niup wajah dan tengkuknya. Brrr… mulai terasa dingin nih.

Di sebelahnya, seekor beruang kutub menyapanya. “Hey, Nak, hati-hatilah, nanti kamu masuk angin. Juga jangan terlalu ke tepi, nanti kamu tercebur. Kamu bisa berenang?”

Popo tersenyum dan menggeleng.

“Aku bisa renang, tapi aku tak suka renang. Hanya karena  rumahku di kutub sekarang mencair, mau tak mau aku harus suka berenang,” cerita pak Beruang Kutub.

Tapi Popo tiba-tiba merasa tubuhnya menjadi sangat dingin. Perutnya mual. Mungkin ia mabuk laut karena masuk angin. Ia merasa goyang.

“Aduuuh… tolong, Pak,” serunya panic.

Pak beruang segera menariknya ke dalam ruangan kapal. Ayah dan ibu segera mendekatinya.Popo langsung diberi minum air hangat dan obat anti mabuk.

“Kamu sih, mestinya kamu makan dulu sebelum melihat-lihat laut,” kata ibu.

“Iya, untung saja dia tidak jatuh ke laut karena mabuk tadi,” jawab pak Beruang.

Popo tidak bisa menjawab. Ia masih sedikit mual.

Hoook. Hoook.

Huek! Huek!

Bukannya menjawab, Popo malah muntah.

Itu akibatnya jika bepergian tidak makan terlebih dulu. Kamu bisa sakit, masuk angin, atau mabuk kendaraan seperti si Popo.

 

 

#30DEM

#30daysemakmendongeng

#day27

#dokterkecil

About ifaavianty1

A wife, mom of 3 sons, writer and author of about 70 books. Loves books, music, movies, cook, art n craft, history, rain, mall, coffee, tea, and pasta. Oh, and every genius :))
This entry was posted in fiksi, Uncategorized and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment