Gula Aren dan Diabetes Sewaktu Hamil

Gula Aren dan Diabetes Sewaktu Hamil

Sebetulnya saya tidak terlalu suka makanan manis. Biasa saja. Enggak pernah terlalu kepingiiiin banget. Saya lebih suka yang gurih-gurih. Tapi hasil pemeriksaan sewaktu hamil kedua, sungguh mengejutkan. Kadar gula sewaktu puasa (bayangkan, sudah pakai puasa segala) sampai 360. Hiyaaaah, bisa pingsan kan kalau orang dengan kadar gula sebegitu tingginya? Lah saya malah enggak pernah pusing sama sekali. Sementara itu saya juga penderita tekanan darah rendah kelas berat.

Dokter kandungan langsung menyuruh saya konsul ke dokter internis dan dokter gizi. Hadeuuuh jadi ribet deh. Bagaimana pula mau hamil dengan bahagia jika harus bolak-balik konsul ke aneka macam dokter? Ya tapi demi si bayi dalam kandungan, tentu semuanya harus dijalani dong.

Saya tambah sedih waktu dokter gizi memberi perintah wajib diet. Waduh, bagaimana janin bisa tumbuh sempurna kalau emaknya harua diet, pikir saya waktu itu. Dokter terus memberikan daftar makanan dan minuman apa yang enggak boleh masuk ke dalam perut saya, mana yang boleh. Saya hanya bisa menatap dengan sedih gambar aneka pasta, kue-kue tradisional, mie, aneka minumam, dan masih banyak lagi. Oh susu hamil juga enggak boleh. Huaaaa….

Sementara itu, saya baru menyadari ternyata saya sebetulnya suka yang manis-manis ya…. *parah*

Tapi dokter gizi saya yang baik itu memahami keinginan saya untuk tetap bermanis-manis ria *halaaah*. Dia menyarankan mengganti semua penggunaan gula pasir dengan gula aren, kurma, dan madu. Nah, untuk lemak dibolehkan menggunakan olive oil dan minyak sayur. Jangan lupa minum minimal 8 gelas air putih setiap hari. Kalau yang ini mah jangan ditanya. Yang menghabiskan galon air mineral di rumah juga biasanya saya kok. Hihihi…

Dan dimulailah hari-hari diet saya. Harus berhasil supaya saya dan si bayi tetap sehat, dan agar saya enggak harus suntik insulin. Sumpah saya takuuut banget sama jarum suntik. Mendingan jarum jahit kali. Tekad sudah bulat, apa boleh buat, kudu disiplin. Mulailah saat itu saya berkenalan lebih dekat dengan gula aren, yang termasuk jenis pemanis sehat.

Sebenarnya sih sudah sejak kecil saya sukaa dengan makanan yang berbahan gula aren atau gula merah seperti gado-gado, rujak, pecel, ketoprak, juga cenil, ketan yang diisi gula merah (lupis bukan ya namanya?), ongol-ongol, …. banyak lagi tentunya. Hadeuuh membayangkan makanan-makanan ini nih bikin saya langsung laparrr berat.
Tapi kalau dibandingkan dengan makanan yang menggunakan gula pasir, ya jauh lebih banyak gula pasir dong.

image

image

Misalnya, kita menumis atau memasak sayur kan pasti menggunakan gula pasir meski sedikit. Es teh kalau enggak pakai gula kan kurang gimanaaa gitu. Tart, cake, pudding, wah itu sih jangan ditanya deh.

Tapi ternyata bisa lho menggantikan sedikit demi sedikit penggunaan gula pasir. Banyak juga cake berbahan gula aren. Misalnya sponge cake gula aren, ontbijkoek, cake/bolu gula aren. Rasanya juga enggak kalah deh sama yang berbahan gula pasir. Senangnya lagi, saya ditantang untuk lebih kreatif mengolah gula aren jadi macam-macam masakan. Yang penting saya dan bayi tetap sehat, bebas insulin, dan… tetap bisa makan enak. Yuhuuu.

image

Hasilnya gimana?
Waktu tes kadar gula kedua kalinya… saya sudah deg-degan tuh. Jangan-jangan malah naik. Hadeeuhhh.

Ternyata… alhamdulillah kadar gula saya turun jadi 240, lalu di pemeriksaan berikutnya lagi turun di 180an dan terus menuju stabil. Alhamdulillah saya dijauhkan dari insulin itu.

Bayi saya lahir tanggal 15 Mei 2008 dalam keadaan sehat sempurna. Saya juga segera pulih setelah menjalani operasi Caesar. Intinya sih disiplin dengan diet yang sedang dijalani dan kreatif mengolah bahan pengganti menjadi aneka makanan yang disukai.

Sampai sekarang saya cukup terbiasa menggunakan palm sugar atau gula aren sebagai pemanis sehat untuk makanan keluarga. Apalagi sekarang ada Arenga, produk gula aren organik buatan Indonesia dalam bentuk gula semut aren dan gula cair. Praktis, higienis, dan tetap ‘nendang’ dong digunakan sebagai pemanis makanan dan minuman. Ayo masak, Maaak ….

image

image

Ikutan Menulis Tentang Pemanis Sehat Yuuuk…

image

About ifaavianty1

A wife, mom of 3 sons, writer and author of about 70 books. Loves books, music, movies, cook, art n craft, history, rain, mall, coffee, tea, and pasta. Oh, and every genius :))
This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

7 Responses to Gula Aren dan Diabetes Sewaktu Hamil

  1. Evi says:

    Setelah menggunakan pemanis sehat semoga kehamilan berikut gak bermasalah ya Mbak. Walau tetap harus berhati-hati dan tak berlebihan.
    Terima kasih atas cerita pengalamannya 🙂

  2. Feri Y. M. says:

    Kalau saya dulu suka banget makan nasi pake aren. Sering juga saya jadiin cemilan. 🙂

  3. lozz akbar says:

    Terima kasih sudah turut menyemarakkan kontes Peduli Manis Sehat

    artikel sudah tercatat sebagai peserta ya mbak

  4. Hi, mohon ijin berbagi informasi ya… Yuk ikutan #ZockoUnlocked Blogging Competition berhadiah iPhone 5S atau iPad Mini! Untuk info lengkap silakan kunjungi http://weare.zocko.com ya dan jangan lupa sign up di http://www.zocko.com terlebih dahulu! Kami tunggu ☺

Leave a reply to Evi Cancel reply